Kabupaten Bojonegoro Luapan Banjir Naik Status Siaga Merah

Kabupaten Bojonegoro Luapan Banjir Naik Status Siaga Merah - Hallo sahabat Berita Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kabupaten Bojonegoro Luapan Banjir Naik Status Siaga Merah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kabupaten Bojonegoro Luapan Banjir Naik Status Siaga Merah
link : Kabupaten Bojonegoro Luapan Banjir Naik Status Siaga Merah

Baca juga


Kabupaten Bojonegoro Luapan Banjir Naik Status Siaga Merah

BOJONEGORO,(metropantura.com) - Banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo yang merambah wilayah Pantura, Kamis (1/12) bukannya tambah surut, melainkan semakin meluas. Tak pelak, puluhan rumah warga di sejumlah desa di Kabupaten Bojonegoro sejak beberapa hari ini terus naik hingga mencapai angka ketinggian 15.02 pheilschall. Akibatnya, beberapa tanaman dan pemukiman milik warga serta fasilitas umum yang tak jauh dari bataran tepi begawan solo terendam banjir hingga statusnya naik menjadi Siaga Merah atau III.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD, MZ Budi Mulyono menghimbau kepada seluruh warga yang menjadi korban banjir untuk tetap bersabar, selain itu pihaknya juga meminta kepada orang tua untuk waspada mengawasi putra putrinya yang tengah bermain di daerah genangan, dan juga memastikan keamanan harta benda dan keluarga. Kerjasama ini mutlak dibutuhkan demi mencegah jatuhnya korban jiwa.

"sejak pukul 18.00, BPBD sudah melakukan droping karung pasir dan kayu penutup doorlat di kurang lebih 71 pintu doorlat," kata Budi.

Lanjut Budi, Debit air terus naik ini dipengaruhi oleh tiga hal yakni pasang air laut yang terjadi, sehingga air sungai tak bisa masuk kelaut. Faktor kedua adalah intensitas hujan lebat yang masih terjadi di beberapa daerah hulu sehingga berdampak pada peningkatan air di Sungai Bengawan Solo.

Ditambah lagi intensitas hujan lokal yang terjadi, hujan lokal membuat anak-anak sungai bengawan solo meluap."Ketika Bengawan Solo dalam kondisi tinggi, maka secara otomatis anak-anak sungai ini mengalami hambatan untuk mengalir," jelas Budi.

Informasi dari Kecamatan Balen, banjir merendam 164 rumah, 761 lahan padi dan polowijo. Selain itu 9 sekolah, 2 masjid dan 4 musala serta 9.940 meter jalan desa serta 10.750 meter jalan lingkungan."Kerugian sementara mencapai Rp 18,208 miliar, meliputi 9 desa di Kecamatan Balen," kata Camat Balen, Djuwana Purwiyanto. Beberapa kecamatan lain juga mulai terendam banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo.

Banjir juga menyebabkan aktivitas warga terganggu. Di Kecamatan Trucuk merendam Desa Kandangan, Sumbang timun, Guyangan, Trucuk, Mori, Tulungrejo, Padang, Kanten, Banjarsari, Sranak, Sumberjo, Pagerwesi dan Sukoharjo.

Di Kecamatan Kapas termasuk Desa Ngampel, Kalianyar, Bogo, Sambiroto , Bakalan, Tikusan.

Untuk Kecamatan Dander meliputi Desa Ngablak dan Ngulanan. Sedangkan untuk Kecamatan Bojonegoro ada Desa Semanding, Kalirejo, Mulyoagung, Campurejo, Jetak, Ledokwetan, Kauman, Banjarjo, Ledokkulon dan Klangon.

Begitu juga dengan Kecamatan Kanor, Desa Piyak, Cang'an, Tejo, Pilang, Prigi, Kabalan, Kanor, Tambahrejo, Semambung, Simbatan.

Untuk Kecamatan Baureno termasuk Desa Pucangarum, Kadungrejo, Lebaksari, Tanggungan, Kalisari, Kauman, Karangdayu, Pomahan, Gunungsari, Gajah, Tulungagung, Bumiayu, Trojalu, Sembunglor, Sraturejo, Sumuragung, Tlogoagung dan Pasinan.

Di Kecamatan Kalitidu; Desa Sukoharjo, Mojosari, Pilangsari, Mayangrejo, Mojo, Leran, Panjunan, Mlaten, Brenggolo, Pungpungan dan Ngringinrejo.

Sedang untuk Kecamatan Malo meliputi Desa Dukuhlor, Kemiri, Ngujung, Semlaran, Tanggir, Tulungagung, Malo, Trembes, Sudah, Kacangan, Kliteh, Petak dan Rendeng.

Wilayah Kecamatan Padangan banjir ada di Desa Tebon, Prangi, Dengok, Kuncen, Nguken, Sidorejo, Banjarejo, Purworejo dan Kebonagung. Serta di Kecamatan Purwosari ada Desa Purwosari. Kecamatan Kasiman ada Desa Betet dan Batokan. Kecamatan Gayam ada Desa Beged, Ngraho, Sudu, Cengungklung, Manukan, Begadon dan Katur. Untuk Kecamatan Sumberrejo ada Desa Sumuragung. Dan Kecamatan Ngraho ada Desa Mojorejo.

Luapan bengawan menyebabkan warga yang tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo dievakuasi, lantaran volume mulai naik sejak beberapa hari lalu. Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo "Ratusan warga sudah diungsikan ke Gedung Serbaguna yang berasal dari Kelurahan Ledok Wetan," katanya

Dijelaskan Andik, banjir melanda belasan kecamatan di bantaran Sungai Bengawan Solo. Karena tren air terus naik, warga yang rumahnya terendam diharapkan segera mengungsi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, hingga pukul 08.00 WIB, volume air Sungai Bengawan Solo di papan duga Taman Bengawan Solo mencapai 15.02 pheilschall, dengan status siaga merah. Sirine marabahaya sudah berbunyi dan evakuasi sudah dilakukan di beberapa permukiman yang tergenang, seperti di Kecamatan Kota dan Trucuk. 

Penulis  : Ali Sodikin/Yudi Handoyo
Editor  : M Arief Budiman



Demikianlah Artikel Kabupaten Bojonegoro Luapan Banjir Naik Status Siaga Merah

Sekianlah artikel Kabupaten Bojonegoro Luapan Banjir Naik Status Siaga Merah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kabupaten Bojonegoro Luapan Banjir Naik Status Siaga Merah dengan alamat link https://kuberitai.blogspot.com/2016/12/kabupaten-bojonegoro-luapan-banjir-naik.html

Subscribe to receive free email updates: