Tagihan Perawatan Membengkak, MJP dan RS Soroti RSUP Prof. Kandou

Tagihan Perawatan Membengkak, MJP dan RS Soroti RSUP Prof. Kandou - Hallo sahabat Berita Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tagihan Perawatan Membengkak, MJP dan RS Soroti RSUP Prof. Kandou, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tagihan Perawatan Membengkak, MJP dan RS Soroti RSUP Prof. Kandou
link : Tagihan Perawatan Membengkak, MJP dan RS Soroti RSUP Prof. Kandou

Baca juga


Tagihan Perawatan Membengkak, MJP dan RS Soroti RSUP Prof. Kandou


DEPROV,Elnusanews -- Nasib memperihatinkan dialami Noldy Salawati, Warga Kelurahan Ranomuut, Kota Manado. Pasalnya, istri tercinta yakni Olha Makaluas harus melahirkan anak kembarnya di dalam mobil dan bukan di Rumah Sakit.

Menurut Noldy, kronologis kejadiannya berawal dari ketika pasangan suami istri ini sedang menuju ke RS Kasih Ibu. Namun anak yang pertama sudah lahir di mobil sebelum sampai di RS Kasih Ibu. Kemudian RS Kasih Ibu merujuk ke RSUP Prof dr. RD. Kandou karena masih ada anak kedua yang belum lahir.

"Anak kedua kami lahir juga di mobil ketika menuju ke RSUP Kandou. Jadi keduanya lahir di mobil, di rumah sakit hanya perawatan. Namun biayanya sampai sekitar Rp16 juta (di RSUP Kandou, red)," tutur Noldy, saat mengadukan peristiwa tersebut kepada dua legislator DPRD Sulut Melky Jakhin Pangemanan (MJP) dan dr. Richard Sualang (RS). Rabu (20/11/19) kemarin.

Teranyar, pihak RSUP Kandou belum mengizinkan pasien pulang sebelum melunaskan tagihan. Sedangkan biayanya terus bertambah setiap hari. 

"Kami berharap sudah bisa keluar dari RS. Supaya biaya tidak terus bertambah," ujarnya. 

Mendengar aduan dari masyarakat tersebut, legislator DPRD Sulut Melky Jakhin Pangemanan pun langsung menghubungi dan menceritakan kronologis peristiwa tersebut kepada Direktur Utama RSUP Prof. Kandou Jemmy Panelewen. Alhasil, pasien pun diijinkan pulang oleh pihak RSUP Prof. Kandou dengan menandatangani surat pernyataan.

"Mereka akan membantu pasien tersebut bisa keluar dari RS. Kami akan kawal. Kami akan mendorong supaya ada keringanan orang yang kurang mampu. Ini kan dalam proses juga pengurusan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Mungkin ada perlakuan khusus," ungkap politisi Partai Solidaritas Indonesia ini.

"Penanganan ini kita akan lihat karena ada keterkaitan dengan RS sebelumnya (Kasih Ibu, red) karena kita harapkanharus ada penanganan, kita  akan lihat jangan sampai terjadi ke pasien-pasien yang lain,"  sambung anggota dewan provinsi (Deprov) daerah pemilihan Minahasa Utara dan Bitung ini. 

Pihaknya berkomitmen akan memediasi pasien dengan pihak RS. Secara tegas komisi IV akan harus mendorong instansi terkait memanggil untuk mengklarifikasi terkait persoalan ini. Khususnya pihak RS Kasih Ibu yang merujuk ke RSUP Kandou seorang yang akan melahirkan. 

"Apakah penanganannya (RS Kasih Ibu, red) sudah sesuai regulasi prosedur atau tidak. Karena ini menyangkut kehidupan manusia. Jangan  dibiarkan, harusnya ditangani," pungkasnya. 

Sorotan senada untuk RS Kasih Ibu datang dari Anggota DPRD Sulut, dr Richard Sualang. Pertolongan darurat ke masyarakat yang membutuhkan harusnya dilakukan. Jangan terkesan karena kelihatan pasien tidak mampu kemudian enggan memberikan pertolongan darurat. Ini jadi pelajaran teguran ke RS supaya lebih responsif. Harus ada bantuan sosial yang diberikan ke masyarakat.

 "Karena ini fatal kalau tidak ditolong darurat terlebih dahulu ini lebih membahayakan. Kita merekomendasikan RS itu diakreditasi lagi. Instansi terkait yang memberikan pembinaan," ungkapnya. 

Pihaknya akan bicarakan juga dengan RS Kandou terkait biaya. Siapa tahu ada kebijakan dari RS ini untuk masalah pembiayaan. 

"Memang kita harus menyarankan menggunakan BPJS namun saya kira faktor sosial dari RS juga harus ada," tandasnya. (RaKa)


Demikianlah Artikel Tagihan Perawatan Membengkak, MJP dan RS Soroti RSUP Prof. Kandou

Sekianlah artikel Tagihan Perawatan Membengkak, MJP dan RS Soroti RSUP Prof. Kandou kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Tagihan Perawatan Membengkak, MJP dan RS Soroti RSUP Prof. Kandou dengan alamat link https://kuberitai.blogspot.com/2019/11/tagihan-perawatan-membengkak-mjp-dan-rs.html

Subscribe to receive free email updates: