Distanak Sulut Atasi Kerusakan Tanaman di Dumoga

Distanak Sulut Atasi Kerusakan Tanaman di Dumoga - Hallo sahabat Berita Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Distanak Sulut Atasi Kerusakan Tanaman di Dumoga, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Distanak Sulut Atasi Kerusakan Tanaman di Dumoga
link : Distanak Sulut Atasi Kerusakan Tanaman di Dumoga

Baca juga


Distanak Sulut Atasi Kerusakan Tanaman di Dumoga

Kadistanak Sulut, Ir Novly Wowiling MSi.
SULUT,Elnusanews - Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah (Distanak) Provinsi Sulut langsung responsif dan menurunkan tim dari Balai Perlindungan dan Pengujian Mutu Tanaman Pangan dan Hortikultura bersama penduduk setempat untuk amati agro ekosistem di areal pertanaman padi di wilayah dumoga.

Kadistanak Sulut, Ir Novly Wowiling MSi didampingi Kepala Balai Perlindungan dan Pengujian Mutu TPH  Ir. Fentje Rompas dan Kasubbag TU Ir. Andreas Hardyasar menyampaikan bahwa hasil temuan diperoleh data ada tiga jenis OPT yang dominan yaitu wereng batang coklat penggerek batang dan dinding tanah yang ditemukan di lokasi penanaman padi sawah milik kelompok maju bersama.
Kemudian, khusus Desa Mogoyunggung Raya Kecamatan dumoga Timur, luas potensi lokasi pertanaman padi sawah lebih dari 200 Ha, sebagian besar petani melakukan pengolahan tanah dan penanaman pada pertengahan hingga akhir bulan Agustus sampai pertengahan bulan September 2018, lokasi yang dilaporkan terserang kepinding tanah seluas 15 hektar adalah milik kelompok tani maju bersama dengan cara tanam hambur benih langsung atau hampir sebagian tanaman padi sawah tidak dilakukan sanitasi atau penyiangan/pengendalian gulma sehingga tanaman padi tumbuh bersamaan dengan gulma.

Lanjut Wowiling, untuk mengendalikan perkembangan populasi dan kerusakan tanaman pihaknya sudah menginstruksikan dan memberikan rekomendasi.

“Penerapan penanaman gandum Jajar atau legowo dengan maksud menciptakan tanaman sehat oleh karena tanaman mendapat intensitas cahaya matahari dengan merata, memudahkan dalam melakukan pengendalian OPT dan juga melakukan pemupukan. Kemudian, melakukan pergiliran varietas unggul lokal Seraya dengan varietas unggul nasional seperti inpari 31 Ciherang untuk menghambat perkembangan hama oleh karena hama tanaman memerlukan waktu penyelesaian dengan Inang dalam hal ini tanaman padi sawah. Selanjutnya membuat lampu perangkap dengan tujuan untuk mengurangi populasi hama,” ujar Wowiling melalui release kepada wartawan ini.

“Petani dalam melakukan pengendalian hama menggunakan insektisida harus menerapkan Enam D yaitu tepat dosis, jenis, cara, sasaran, waktu, alat. Sebagai upaya antisipasi terhadap penyebaran populasi OPT di areal padi, petani di desa mogoyunggung di bawah bimbingan POPT dan Penyuluh Pertanian telah melakukan gerakan pengendalian (Gerdal) yang dominan yaitu lereng batang coklat penggerek batang dan kepinding tanah. selanjutnya dilakukan pengamatan intensif perkembangan sistem pengendalian sesuai standar operasional prosedur,” pungkasnya.

(ROKER)


Demikianlah Artikel Distanak Sulut Atasi Kerusakan Tanaman di Dumoga

Sekianlah artikel Distanak Sulut Atasi Kerusakan Tanaman di Dumoga kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Distanak Sulut Atasi Kerusakan Tanaman di Dumoga dengan alamat link https://kuberitai.blogspot.com/2018/09/distanak-sulut-atasi-kerusakan-tanaman.html

Subscribe to receive free email updates: