Anies Sebut Mencari Tahu Itu Rumit, Pantas Sering Salah

Anies Sebut Mencari Tahu Itu Rumit, Pantas Sering Salah - Hallo sahabat Berita Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Anies Sebut Mencari Tahu Itu Rumit, Pantas Sering Salah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Anies Sebut Mencari Tahu Itu Rumit, Pantas Sering Salah
link : Anies Sebut Mencari Tahu Itu Rumit, Pantas Sering Salah

Baca juga


Anies Sebut Mencari Tahu Itu Rumit, Pantas Sering Salah





SBOBET Indonesia - Calon Gubernur DKI Jakarta yang adalah mantan Mendikbud, Anies Baswedan terlihat semakin edan setiap memberikan pernyataan. Entah kalau tidak asal bunyi, Anies juga beberapa kali salah data.

Yang paling terakhir dan membuat Pak Jokowi urung memberikan sepeda kepada Anies adalah pernyataannya terkait open governance. Anies dengan sangat ajaibnya menyebut Pemerintahan Ahok masih bertipe good governance bukan open governance. Meski mengakui sebagian sudah menerapkan open governance, Anies menyebutkan hal itu belum optimal dilakukan.

Menurut Anies, Pemprov DKI belum sepenuhnya menerapkan open governance karena persoalan kemauan. Anies menuturkan saat ini pengawasan ditentukan oleh mereka yang memiliki informasi, sedangkan kenyataannya saat ini warga tidak memiliki informasi itu.

“Maksud nggak tahu begini. Harus mencari tahu itu rumit dan tidak mudah. Kalau itu ada, bayangkan komunitas kebudayaan, komunitas seni komunitas, transportasi dan semuanya, mempunyai dasar ikut menekan dan ikut serta dalam pengawasan pemerintahan,” kata Anies

Ahok yang ditanyai tanggapannya terhadap tudingan Anies pun menjadi kebingungan. Bingung karena apa lagi yang mau dioptimalkan. Semua sudah terbuka dan warga pun sudah dilibatkan. Lalu, mengapa Anies masih sebut akan dioptimalkan?

“Kalau yang kami lakukan bukan open governance, aku nggak tahu lagi open governance kaya gimana,” ujar Ahok di RPTRA Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (26/3/2017).

Kebingungan Ahok ini tentu saja menjadi kebingungan warga yang telah memanfaatkan dan terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung terkait open governance. Saya sudah bukakan beberapa kebijakan open governance Ahok dalam tulisan saya, yang bahkan sudah dilakukan sejak 2013, dimana Ahok saat itu masih menjadi Wakil Gubernurnya Jokowi.

Yang paling mengherankan dan memprihatinkan (SBY style), Anies malah menyebutkan bahwa mencari tahu itu rumit dan tidak mudah. Sebuah pernyataan yang membuat saya akhirnya rumit dan tidak mudah memahaminya. Bagaimana bisa Anies menyebutkan hal tersebut dengan kapasitasnya sebagai mantan mendikbud.

Sebagai mantan mendikbud, seharusnya Anies mendorong warga DKI untuk mencari tahu dan tidak menunggu diundang, ditanya, bahkan diberitahu. Akses dan keterbukaan sudah disediaan, warga tinggal memanfaatkan saja. Kalau ada yang tidak mau tahu, maka itu bukanlah lagi menjadi kesalahan Pemprov.

Apakah mencari tahu mengenai segala tetek bengek pemerintahan Ahok sesuatu yang rumit dan tidak mudah? Tentu saja tidak. Apalagi saat ini semua keterbukaan melibatkan teknologi. Kalau pun gaptek, bisa bertanya dan mengadu kepada ASN DKI Jakarta atau bertanya dan mengadu langsung kepada Ahok setiap pagi pada hari kerja di balai kota.

Kalau mencari tahu adalah hal yang rumit dan tidak mudah dengan segala akses yang sudah diberikan, maka keterbukaan apalagi yang mau dioptimalkan? Apakah Anies sedang ingin membiarkan warga DKI jadi orang yang malas dan tidak mau mencari tahu? Warga seperti itukah yang akan dibentuk Anies?

Apakah mungkin karena mencari tahu adalah hal yang rumit dan tidak mudah ini juga yang membuat Anies dan pasangannya cawagub Sandiaga sering salah? Entah salah data maupun salah bicara. Jarang melakukan pengecekan sebelum membuat pernyataan. Hal yang beberapa kali membuat kubu petahana kesal dan meminta mereka untuk cari data yang benar dan tidak membuat isu yang tidak benar.

Bagaimana mau mengurus warga DKI kalau diri sendiri saja malas mencari tahu? Bisa-bisa kejadian tudak tahunya Anies ada dana 23,3 triliun yang tidak tepat terjadi di DKI. Alasannya tentu saja karena mencari tahu adalah hal yang rumit dan tidak mudah.

Melalui pernyataan Anies ini kita semakin memahami mengapa Ahok dan bahkan juga Djarot begitu greget dengan kelakuan Anies. Ahok bahkan dalam debat terakhir di putaran pertama mengistilahkan Anies ini seperti om dan tante yang sok tahu dan malah mengajarkan hal yang tidak baik kepada warga DKI. Ahok dan Djarot yang menjadi orang tua terlihat kesal dengan tingkah om dan tante ini.

Semoga saja warga DKi tudak terpengaruh oleh om dan tante yang ribut dan berisik, yang terus membodohi dan menyesatkan dengan pernyataan dan data yang asal. Lebih mau mendengar dan taat kepada orang tua mereka (Ahok-Djarot) yang sedang mendidik hal yang baik dan mensejahterakan mereka.

Untuk Video Highlight Dan Gol Bola Lainnya : https://goo.gl/7X9dSs






AFILIASI :
#Bolahero , #Ceriwis , #MajalahMandiri , #MentariMovie ( Nonton Online Subtitle Indonesia )



Demikianlah Artikel Anies Sebut Mencari Tahu Itu Rumit, Pantas Sering Salah

Sekianlah artikel Anies Sebut Mencari Tahu Itu Rumit, Pantas Sering Salah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Anies Sebut Mencari Tahu Itu Rumit, Pantas Sering Salah dengan alamat link https://kuberitai.blogspot.com/2017/03/anies-sebut-mencari-tahu-itu-rumit.html

Subscribe to receive free email updates: