Sulut Waspada Zoonosis dan Penyakit PIE

Sulut Waspada Zoonosis dan Penyakit PIE - Hallo sahabat Berita Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sulut Waspada Zoonosis dan Penyakit PIE, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sulut Waspada Zoonosis dan Penyakit PIE
link : Sulut Waspada Zoonosis dan Penyakit PIE

Baca juga


Sulut Waspada Zoonosis dan Penyakit PIE

SULUT,Elnusanews - Gubernur Sult Olly Dondokambey melaluiWakil Gubernur Steven O.E Kandouw didampimggi  Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sulut dr Kartika Devi Tanos MARS membuka acara Simulasi Penanganan Bencana Non Alam Zoonosis dan Penyakit Infeksi Emerging ( PIE ) dengan Pendekatan 'One Health" di Graha Gubernuran Bumi Beringin Manado senin (26/03/2018).

Atas nama Bapak Gubernur, saya   mengapresiasi dan terima kasih kepada Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia.dan Kebudayaan RI atas penyelenggaraan kegiatan ini.
" Karena Sulawesi Utara  sekarang lampu kuning terhadap penyakit atau infeksi yang ditularkan antara manusia  dan hewan Zoonosis serta penyakit infeksi emerging,  ini merupakan ancaman serius  karena tidak di blow up kelihatan sedikit tapi di bawah banyak  ibarat teori gunung es" kata Wagub Kandouw.

Sementara kabupaten  kita di sulut ini yang sadar akan  akan Zoonosis ini saya  musti akui  diberikan nilai 10 karena  yang pertama adalah Bupati Minahasa Tenggara Bapak James Sumendap."Dia yang pertama pakai  tanda, anjing- anjing disana semua di vaksin ini harus diikuti oleh semua kabupaten kota yang lain," harap Kandouw.

Kandouw juga mengatakan proses pemeliharaan ternak khususnya ternak babi belum sempurna pemeliharaannya sampai pengelolaannya. "Kalau sudah sempurna ini bisa menjadi nilai tambah  bisa diekspor tidak hanya domestik tapi bisa sampai ke luar negeri," jelas Kandouw.

Untuk itu pemerintah harus jemput bola baik  pemeliharaan dan penanganan penyakit ini.
"Kepada para  peternak harus  siap memerima kalau petugas datang untuk menyuntik harus terima agar pertumbuhan binatang lebih baik karena kalau lebih sehat nilainya akan lebih laku untuk di ekspor," tegas Wagub Kandouw.

''Saya harap kepada peserta untuk mengikuti kegiatan ini  dan kepada narasumber dan fasilitator agar paripurna dalam penyampaian materi maupun simulasi agar mampu memberikan output dan outcome sebagaimana diharapkan bersama, tutup,''Wagub Kandouw

Kegiatan ini dihadiri Kementerian RI yamg diwakili oleh Kepala Balai Besar Veteriner Maros drh Sulaxono Hadi, pejabat Eselon 2 dari lintas Kementerian dan Kelembagaan, Kepala Dinas Kesehatan Sulut dr Debie Kalalo Sulut, dan Peternakan Sulut, Team Leader AIPEIED Dr Adrian Coghill bersama anggota tim, Perwakilan DFAT Australia Nieke Budiman. Team Leader PnR Mr Solomon Benigno bersama tim, Perwakilan FAO  drh Ahmed Ghosali.  
 
(ROKER)






Demikianlah Artikel Sulut Waspada Zoonosis dan Penyakit PIE

Sekianlah artikel Sulut Waspada Zoonosis dan Penyakit PIE kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sulut Waspada Zoonosis dan Penyakit PIE dengan alamat link https://kuberitai.blogspot.com/2018/03/sulut-waspada-zoonosis-dan-penyakit-pie.html

Subscribe to receive free email updates: