Judul : Hearing Dengan PU dan Cipta Karya, Komisi III Soroti Perencanaan Proyek Yang Tak Matang
link : Hearing Dengan PU dan Cipta Karya, Komisi III Soroti Perencanaan Proyek Yang Tak Matang
Hearing Dengan PU dan Cipta Karya, Komisi III Soroti Perencanaan Proyek Yang Tak Matang
DEPROV,Elnusanews - Anggota Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Juddy F Moniaga, menyoroti proyek-proyek yang dikerjakan oleh Cipta Karya di Sulut.Mereka menilai, anggaran-anggaran pusat dimanfaatkan tanpa perencanaan yang jelas dan terkesan asal ada proyek.
Hal ini dikatakan Moniaga, saat komisi III melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Cipta Karya Selasa (5/12) kemarin.
Moniaga mencontohkan, proyek air bersih di 15 kabupaten/kota yang tak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, serta pergola yang dibangun di sepanjang jalan Sam Ratulangi Manado dan jalan raya Tomohon.
“Tidak ada perencanaan yang jelas. Anggaran-anggaran pusat di Dinas PU dan dikerjakan Cipta Karya terkesan asal ada proyek saja,” ujar Moniaga.
Legislator Partai Gerindra itu juga mempertanyakan proyek air bersih di daerah pemilihannya Minahasa Selatan (Minsel), yang telah diplot tiga titik, tapi tidak diketahui oleh pihaknya.
“Harusnya ada koordinasi dengan kami dari perwakilan Minsel. Karena berkaca dari proyek-proyek sebelumnya yang terbengkalai dan masyarakat tidak mendapatkan air bersih yang mereka butuhkan,” tambah Moniaga.
Sementara itu, soal pergola, anggota komisi III lainnya yakni Felly E Runtuwene meminta Cipta Karya menjelaskan manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat.
“Sampai sekarang masyarakat bertanya-tanya pergola itu untuk apa. Dipasang di trotoar-trotoar tapi fungsinya tidak jelas, untuk melindungi pejalan kaki atau apa?“ tanyanya
Runtuwene juga membeberkan proyek-proyek air bersih di wilayah Motoling yang mubazir.
“Kami akan cek tiga titik yang disebutkan oleh Cipta Karya akan mengaliri tiga desa di Motoling. Kami harus mengawasi proyek-proyek APBN di Sulut, siapa lagi yang akan mengawasi mereka kalau bukan kami,” tegasnya.
Dia meminta Cipta Karya untuk berkoordinasi dengan DPRD untuk pelaksanaan dan realisasi proyek-proyek di kabupaten/kota.
“Ini terkesan kami tidak berguna di masyarakat. Karena aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada kami tidak diperjuangkan. Proyek-proyek APBN harus disalurkan kepada yang benar-benar membutuhkan, bukan asal tunjuk saja kemudian tujuan dan manfaatnya tidak jelas dan tidak tepat,” tambah Felly.
Pihak Cipta Karya sendiri melalui Abu Bakar Idrus menjelaskan, bahwa proyek air bersih memang menjadi kewenangan pihaknya. Tapi untuk pengelolaan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
“Kami hanya mengerjakan, tapi untuk pengelolaan dan pemeliharaan kewengan kabupaten/kota,” kata Satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Cipta Karya di Sulut. Sedangkan soal pergola, pihak Cipta Karya berkilah bahwa proyek tersebut adalah usulan dari pemerintah daerah.
“Pergola itu untuk melindungi pejalan kaki,” pungkasnya. (RaKa)
Demikianlah Artikel Hearing Dengan PU dan Cipta Karya, Komisi III Soroti Perencanaan Proyek Yang Tak Matang
Sekianlah artikel Hearing Dengan PU dan Cipta Karya, Komisi III Soroti Perencanaan Proyek Yang Tak Matang kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Hearing Dengan PU dan Cipta Karya, Komisi III Soroti Perencanaan Proyek Yang Tak Matang dengan alamat link https://kuberitai.blogspot.com/2017/12/hearing-dengan-pu-dan-cipta-karya.html