Dispudbar Minut Gelar Ritual Pindah Waruga Kina Angkoan

Dispudbar Minut Gelar Ritual Pindah Waruga Kina Angkoan - Hallo sahabat Berita Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Dispudbar Minut Gelar Ritual Pindah Waruga Kina Angkoan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Dispudbar Minut Gelar Ritual Pindah Waruga Kina Angkoan
link : Dispudbar Minut Gelar Ritual Pindah Waruga Kina Angkoan

Baca juga


Dispudbar Minut Gelar Ritual Pindah Waruga Kina Angkoan

MINUT,Elnusanews - Kamis (15/12), Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut) melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar), menggelar Ritual Pemindahan Waruga Kina Angkoan di Desa Kawangkoan Kecamatan Kalawat.
Kegiatan yang diawali dengan upacara, yaitu persediaan di altar sesajen untuk menyambut salah satu leluhur tertinggi di area Waruga Kina Angkoan.
Setelah semua sesajen usai di tata, Tonaas segera membacakan doa kemudian 40 personel tim Budaya Minaesaan Tombulu (diluar Tonaas dan 2 Pakempetan), menyembelih leher sepasang babi kampung, darahnya di ambil untuk dicelupkan ke tangan 'Pakempetan' (sosok orangtua yang jasadnya bakal dimasuki salah satu leluhur), yang nantinya lewat Pakempetan inilah terjadi komunikasi antar dua dunia berbeda (2 zaman).

Menurut Herry Welang penerjemah bahasa Tombulu dan Bahasa Tounsea, demi kesejahteraan dan kebahagiaan
generasi penerus di Tanah Tounsea ini, para leluhur sudah sepakat bersedia di relokasi (di pindahkan).
"Tapi orangtua Dotu
Dotu Toar berpesan, untuk merelokasi waruga (kediaman terakhir mereka), harus mengikuti adat mereka. Salah satunya saat pemindahan, bila ditemukan pusaka seperti keris, piring, kalung, gelang, cincin atau mustika, jangan berani ambil dengan maksud memiliki dengan tujuan tertentu, sebab itu akan menjadi senjata makan tuan," beber Welang.
Para leluhur, lanjut Herry Welang, sebetulnya mereka sangat marah diminta di relokasi ke tempat lain, tapi karena yang meminta juga adalah keturunan mereka, mau tidak mau mereka siap di pindahkan.
"Dotu Makaleow mengatakan bahwa mereka ikhlas di relokasi, tapi cara pemindahannya harus sesuai struktur dan komposisi awal, walau di lain tempat. Kalau posisi awal di sebelah kanan, maka di posisi baru juga harus sebelah kanan. Kalau pimpinannya di angkat dari posisi awal ada di depan dan anakbuahnya di belakang, maka posisi relokasi juga harus sama seperti semula," timpal Welang.
Welang juga menyampaikan bahwa baik Dotu Toar dan Dotu Makaleow, keduanya minta Pemerintah harus membuatkan patung salah satu dari dotu yang ada, kemudian Patung Gubernur Olly Dondoambey. "Dengan adanya patung, otomatis dari generasi ke generasi, kita tidak akan dilupakan, tapi akan selalu dikenang dan di ingat selalu oleh anak - cucu kita. Satu lagi, Tari Cakalele tidak boleh di hilangkan, sebab Tari Cakalele ini mampu mengusir pikiran jahat dari orang-orang luar yang berniat tidak baik terhadap Tanah Malesung (Minahasa Raya) tercinta ini," tandas Herry.

Sebelum upacara ritual pemindahan Waruga yang di jadwalkan selama 3 hari 3 malam berlangsung, Disbudpar Minut dibawah pimpinan Kadis Pariwisata Dra Femmy Pangkerego ME. MPD selaku Panitia pelaksana, Ketua Tim 9 Waany Unsulangi, didampingi Balai Sungai yang diwakili PPK Lidya Karema Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulut, Rusli Manorek, Kumtua Kolongan, Tonaas Adat Yan Wurangian.

Bupati Minahasa Utara melalui Kadisbudpar Femmy Pangkerego, merasa sangat puas dengan pelaksanaan ritual adat relopkasi waruga ini. "Ibu Bupati dan Pak Wakil Bupati sangat mendukung setiap program adat, budaya dan tradisi khususnya di Tanah Minahasa Utara ini. Dengan relokasi waruga dalam rangka menopang kelancaran pembangun program pemerintah seperti Waduk Kawangkoan Kuwil ini, kedepan nanti kita bisa punya nilai jual yang tinggi," tutup Femmy sembari manambahkan bahwa antara pelaksana dan pihak Balai Arkeolog Suluttenggo sempat terjadi kles, tapi itu bukan berarti menghalangi agenda relokasi waruga.
"Untuk semua yang hadir, diucapkan banyak terima kasih.
Pukul 14.00 wita, terpantau baru dua (2) unit Waruga yang di sentuh. Satu sudah di angkat /dipindah oleh tim Minaesaan Tombulu, satunya lagi Waruga Dotu Makalew kendati tutupnya sudah dibuka, namun belum juga bisa di angkat/pindah sebab ada mustika peninggalan Dotu Makalew yang didapati ada didalam waruga terbesar itu.
"Harus tunggu Dinas Pariwisata, agar temuan seperti itu di amankan, sesuai amanat para leluhur waktu Ba-ator tadi," jelas Herry Welang.(Tommy)


Demikianlah Artikel Dispudbar Minut Gelar Ritual Pindah Waruga Kina Angkoan

Sekianlah artikel Dispudbar Minut Gelar Ritual Pindah Waruga Kina Angkoan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Dispudbar Minut Gelar Ritual Pindah Waruga Kina Angkoan dengan alamat link https://kuberitai.blogspot.com/2016/12/dispudbar-minut-gelar-ritual-pindah.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :