Ini Capaian Kinerja 4 Tahun Kepemimpinan OD-SK di Sektor Perkebunan

Ini Capaian Kinerja 4 Tahun Kepemimpinan OD-SK di Sektor Perkebunan - Hallo sahabat Berita Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ini Capaian Kinerja 4 Tahun Kepemimpinan OD-SK di Sektor Perkebunan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ini Capaian Kinerja 4 Tahun Kepemimpinan OD-SK di Sektor Perkebunan
link : Ini Capaian Kinerja 4 Tahun Kepemimpinan OD-SK di Sektor Perkebunan

Baca juga


Ini Capaian Kinerja 4 Tahun Kepemimpinan OD-SK di Sektor Perkebunan


SULUT,Elnusanews - Dalam rangka mendukung visi dan misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara maka Tujuan Dinas Perkebunan Daerah adalah :

1. Meningkatkan kesejahteraan petani/pekebun melalui pengembangan komoditas perkebunan dengan meningkatkan produksi, produktifitas dan mutu tanaman perkebunan
2. Meningkatkan kapasitas dan aksesibilitas pekebun terhadap teknologi dan sumber-sumber pembiayaan.
Kepala Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulut Refly Ngantung.

Sasaran pembangunan perkebunan yang ingin dicapai  adalah :

1. Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas komoditas perkebunan.
2. Tersedianya aksebilitas petani, pekebun terhadap pemanfaatan teknologi,  sumber-sumber pembiayaan serta informasi pasar dan akses pasar dalam usaha perkebunan.


Kepala Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Refly Ngantung pmengatakan tercapainya target kinerja RPJMD untuk indikator meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas perkebunan (kelapa, cengkeh, pala, kopi, kakao dan abaca) pada beberapa tahun, terutama pada tahun 2019 menunjukkan keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perkebunan di Sulawesi Utara yang meliputi pelaksanaan kegiatan rehabilitasi, intensifikasi, peremajaan, diversifikasi, ekstensifikasi, integrasi, penanganan perlindungan tanaman dan gangguan usaha perkebunan.

"Capaian kinerja RPJMD Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulawesi Utara berdasarkan target kinerja RPJMD untuk tujuan meningkatkan kapasitas dan aksesibilitas pekebun terhadap teknologi dan sumber-sumber pembiayaan, pada sasaran meningkatnya aksesibilitas petani/pekebun terhadap pemanfaatan teknologi dan informasi pasar indikator kinerja sasaran persentase petani/pekebun menggunakan teknologi perkebunan target tercapai tahun 2016 - 2019. Dan pada indikator kinerja sasaran persentase petani/pekebun mendapatkan informasi harga komoditi perkebunan secara rutin target tercapai tahun 2016 – 2019," ungkapnya.

Dijelaskan Refly Ngantung, luas wilayah yang dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan s.d tahun 2019 adalah 413.219,75 Ha.  Kawasan peruntukan perkebunan tersebar di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Utara dengan 13 komoditi yang dikembangakan : kelapa, cengkeh, pala, kakao, vanili, kopi, jambu mete, casiavera, lada, kemiri,aren, jarak pagar dan pisang abaka.
Perkebunan rakyat (PR) mendominasi dengan luas areal 400.900,58 Ha (97,02%) dari total luas areal dengan melibatkan pekebun 348,601 KK sedangkan pengusahaan perkebunan besar swasta (PBS) dengan 48 PBS memiliki luas areal sebesar 10.694,88 Ha atau 2,66 % dari total luas areal, PBN luas 1.624,29 Ha atau 0,40 %.

"Upaya Pemerintah dalam hal ini Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara memberikan bantuan melalui dana APBD  berupa bantuan peralatan untuk usaha diversifikasi kelapa diantaranya pengolahan minyak kelapa sebanyak 45 unit.
untuk menyiasati turunnya harga kopra tersebut pemerintah mengkonsentrasikan bantuan untuk petani kelapa berupa Unit Pengolahan Minyak goreng dan VCO. Dengan adanya pengolahan minyak kelapa dan VCO diharapkan dapat memberikan nilai tambah terhadap produksi yang dihasilkan dan dapat meningkatkan pendapatan petani kelapa serta secara langsung dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani. Namun demikian pemerintah tetap berupaya untuk menaikan harga kopra sehingga di awal tahun 2020 harga kopra naik," ujarnya.

Dikatakan Ngantung, dalam rangka peningkatan Produksi/Produktifitas tanaman perkebunan maka dari tahun 2016-2019 telah dilaksanakan Kegiatan sebagai berikut :

1. Pengembangan Tanaman Tahunan Dan Penyegar : Peremajaan Tanaman Kelapa 1125 Ha, Intensifikasi Tanaman Kelapa 400 Ha, Rehabilitasi Tanaman Kelapa 2000 Ha, Peremajaan Tanaman Kakao 42 Ha, Rehabilitasi Tanaman Kopi 114 Ha, Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis Tanaman Perkebunan 495 Petani, Bimbingan Teknis Tanaman Perkebunan 310 Petani.

2. Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah : Pengembangan Tanaman Pala; Rehabilitasi Tanaman Pala 3315 Ha, Intensifikasi Tanaman Pala 342 Ha, Peremajaan Tanaman Pala 600 Ha. Pengembangan Tanaman Cengkeh; Rehabilitasi Tanaman Cengkeh 4251 Ha, Intensifikasi Tanaman Cengkeh 810 Ha, Peremajaan Tanaman Cengkeh 800 Ha.

3. Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan : Penyediaan Alat Pengolahan Hasil Perkebunan sebanyak 45 unit, berupa bantuan UPH minyak kelapa.

4. Kegiatan Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian / Perkebunan Konservasi Lahan (pembuatan Rorak) 800 Ha, Pengembangan Optimasi Lahan 780 Ha, Pembangunan Embung 7 Paket, Pembangunan Sumur Resapan 9 Unit, Pengembagan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) 4 Unit.

5. Kegiatan Perlindungan Perkebunan : Penanganan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Perkebunan sejumlah 4.351 Ha dengan perincian : Pengerek Batang Cengkeh 800 Ha, Pengendalian Pengerek Batang Pala 100 Ha, Terlaksananya pengendalian Aceria 126 Ha, pengendalian Pengerek Batang Kakao 600 Ha, pengendalian hama sexava 750 Ha,  pengendalian hama brontispa 1.000 Ha, Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao 200 Ha, pengendalian Hama Penggerek Buah Kopi 175 Ha, Pengendalian penyakit busuk buah kakao 100 Ha, Pengendalian hama Oryctes sp  100 Ha, Pengendalian penyakit busuk buah Pala 300 Ha, pengendalian OPT Outbreak (Hexamitodera Cryptophasa) 200 Ha  Penerapan PHT Tanaman Semusim dan Rempah, Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Pecegahan Kebakaran Lahan, Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, Pengembangan Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditas Perkebunan, Pembinaan dan Sertifikasi Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditi Perkebunan, Fasilitasi Teknis Dukungan Perlindungan Perkebunan, Pemberdayaan Petugas Pengamat OPT Tanaman Perkebunan.

6. Kegiatan Perbenihan Tanaman Perkebunan : Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan dari selang 2016-2019 benih yang disertifikasi berjumlah 299.405 Bibit. Dari Tahun 2016 – 2019 Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulawesi Utara telah melaksanakan pelepasan Varietas kelapa ODESKA Lobu dari unggul Lokal ke unggul Nasional, pelepasan pisang Varietas Abaca Talaud, penetapan sumber-sumber benih unggul lokal kelapa, Pala, Cengkeh dan Kakao. Untuk Tahun 2019 berhasil mendapatkan tanda daftar Kelapa ODSK Apela dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Kelapa (PPVT) Jakarta.

(ROKER)




Demikianlah Artikel Ini Capaian Kinerja 4 Tahun Kepemimpinan OD-SK di Sektor Perkebunan

Sekianlah artikel Ini Capaian Kinerja 4 Tahun Kepemimpinan OD-SK di Sektor Perkebunan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ini Capaian Kinerja 4 Tahun Kepemimpinan OD-SK di Sektor Perkebunan dengan alamat link https://kuberitai.blogspot.com/2020/01/ini-capaian-kinerja-4-tahun.html

Subscribe to receive free email updates: