Optimalkan Program OD-SK, Distanak "Genjot" Pola Tanam Sistem Tumpang Sari

Optimalkan Program OD-SK, Distanak "Genjot" Pola Tanam Sistem Tumpang Sari - Hallo sahabat Berita Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Optimalkan Program OD-SK, Distanak "Genjot" Pola Tanam Sistem Tumpang Sari, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Optimalkan Program OD-SK, Distanak "Genjot" Pola Tanam Sistem Tumpang Sari
link : Optimalkan Program OD-SK, Distanak "Genjot" Pola Tanam Sistem Tumpang Sari

Baca juga


Optimalkan Program OD-SK, Distanak "Genjot" Pola Tanam Sistem Tumpang Sari

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) daerah Provinsi Sulut Novly Wowiling.
SULUT,Elnusanews - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) terus menggenjot pengembangan tanaman pangan dengan model yang terbarukan, yakni pola tumpang sari suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan. Tumpang sari yang umum dilakukan adalah penanaman dalam waktu yang hampir bersamaan untuk dua jenis tanaman budidaya yang sama, seperti jagung dan kedelai, atau jagung dan kacang tanah. Pola tumpang sari ini untuk mengoptimalkan program operasi daerah selesaikan kemiskinan (ODSK) demi meningkatkan kesejahteraan para petani yang ada di bumi nyiur melambai Sulawesi Utara (Sulut).
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) daerah Provinsi Sulut Novly Wowiling  kepada elnusanews.com, Kamis (27/9/2018).
Ia mengatakan tahun 2018 ini ada program pengembangan tanaman pangan dengan pola tumpang sari untuk meningkatkan kesejahteraan para petani yang ada di daerah Sulut.
"Jadi, sekarang ada suatu model pengembangan tanaman pangan dengan apa yang dinamakan tumpang sari. Tumpang sari ini meliputi dua model yakni model padi jagung dan jagung kedele dalam satu areal. Di Sulut sendiri kita mencoba untuk mengembangkan padi jagung itu kurang lebih 690 Ha, sedangkan jagung kedele sekira 310 Ha, dan ini sumber dananya dari APBN," kata Wowiling.
Dikatakannya dengan pola tumpang sari ini kita betul-betul memaksimalkan lahan yang di miliki oleh petani dalam suatu areal hektaran itu, dia bisa menghasilkan dua komoditas.
"Komoditas tanaman yang dipilih memang betul-betul sangat dibutuhkan oleh masyarakat, baik jagung, padi maupun kedele. Dan diharapkan  dengan model tumpang sari ini petani bisa memaksimalkan hasil yang mereka peroleh, dan pada akhirnya pendapatan juga akan berdampak positif," ujarnya.
Lanjutnya kepada petani ini dapat dikatakan model baru dengan pola tumpang sari sehingga dari dinas juga akan melakukan pendampingan.
"Dalam pendampingan ini ketika ada petunjuk-petunjuk teknis didalam pola budidaya dengan model tumpang sari ini, kurang lebih ini dapat disesuaikan dan apa yang menjadi saran petugas kami itu untuk kemudian ditindaklanjuti dengan pelaksanaan mulai dari pengelolaan tanah, penanaman, pemupukan hingga sampai kepada proses panen," pungkasnya.


(ROKER)


Demikianlah Artikel Optimalkan Program OD-SK, Distanak "Genjot" Pola Tanam Sistem Tumpang Sari

Sekianlah artikel Optimalkan Program OD-SK, Distanak "Genjot" Pola Tanam Sistem Tumpang Sari kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Optimalkan Program OD-SK, Distanak "Genjot" Pola Tanam Sistem Tumpang Sari dengan alamat link https://kuberitai.blogspot.com/2018/09/optimalkan-program-od-sk-distanak.html

Subscribe to receive free email updates: