Emas dan Rekor PON Diah Untuk Almarhum Ayah

Emas dan Rekor PON Diah Untuk Almarhum Ayah - Hallo sahabat Berita Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Emas dan Rekor PON Diah Untuk Almarhum Ayah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Emas dan Rekor PON Diah Untuk Almarhum Ayah
link : Emas dan Rekor PON Diah Untuk Almarhum Ayah

Baca juga


Emas dan Rekor PON Diah Untuk Almarhum Ayah

Emas dan Rekor PON Diah Untuk Almarhum Ayah
REKOR BARU : Lifter Jateng kelas 75 kg putri, Diah Ayu Permatasari sukses melakukan angkatan snatch seberat 103 kg yang merupakan rekor baru PON. ( Foto : SM) 

SOREANG - Lifter Diah Ayu Permatasari bukan hanya mempersembahkan emas angkat besi bagi Jateng, namun ia juga memecahkan rekor. Bertanding pada kelas 69-75 kg PON XIX/2016 Jabar, Diah memperbarui rekor PON untuk angkatan snatch dan total angkatan yang dipegang Ni Luh Sinta Darmariani (Bali) pada PON XVI/2004 Sumsel.

Angkatan terbaik snatch 103 kg Ayu, lebih baik dari rekor Sinta seberat 100 kg. Ditambah angkatan terbaik clean and jerk 120 kg, total angkatan yang dibukukannya adalah 223 kg. Total angkatan itu menjadi rekor baru, juga menggugurkan rekor PON 222,5 kg milik Sinta Darmariani. Dengan mata berkaca-kaca, Ayu mengungkapkan prestasinya berkat doa ayahanda yang meninggal setahun lalu.

"Sebelum meninggal, doa terakhir beliau adalah agar saya meraih emas dan mendapat rumah baru," katanya seusai pertandingan di Gymnasium GSJ, Kabupaten Bandung, Kamis (22/9). Doa itu, lanjutnya, disampaikan karena sang ayah tahu setiap atlet yang menyumbang emas bagi Jateng, akan mendapat bonus rumah. Namun ketika itu Ayu hanya mengaminkan doa tersebut tampa mematok target. Bagi Diah, prestasi setinggi langit adalah target utama.

"Alhamdulillah ternyata ada rezeki juga dari prestasi ini. Ayah, aku dapat emas dan rumah buat ayah," ucap Ayu sambil menahan tangis. "Saya senang dan bangga, perjuangan selama ini terbayar tuntas. Bermodal yakin, puji syukur saya bisa berikan yang terbaik bagi provinsi ini dan tambahannya bisa memecahkan rekor nasional," lanjutnya.

Prestasi ini sekaligus menjadi pengobat kekecewaan Ayu yang merupakan atlet pelatnas namun gagal ke Olimpiade 2016 Rio de Jainero, karena kelasnya tidak dibawa oleh PB PABSI. "Motivasi saya saat bertanding adalah keluarga. Saya ingin membahagiakan mereka dengan raihan emas ini," kata gadis kelahiran 3 Juni 1995 itu.

Ini merupakan medali emas pertamanya di PON. Dia berharap terus bisa berprestasi di ajang selanjutnya. Perak di nomor kelas 69-75 kg diraih juara bertahan Halimah Tusadiah (Jabar) yang memiliki total angkatan 217 kg.

Hanya mencatat 96 kg di angkatan snatch, Halimah gagal mengejar Ayu karena gagal dalam angkatan kedua dan ketiga clean and jerk seberat 128 kg. Perunggu diraih oleh lifter Lampung Bety Febriyani dengan total angkatan 195 kg, gabungan 88 kg snatch dan 107 kg clean and jerk. (SM)




Demikianlah Artikel Emas dan Rekor PON Diah Untuk Almarhum Ayah

Sekianlah artikel Emas dan Rekor PON Diah Untuk Almarhum Ayah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Emas dan Rekor PON Diah Untuk Almarhum Ayah dengan alamat link https://kuberitai.blogspot.com/2016/09/emas-dan-rekor-pon-diah-untuk-almarhum.html

Subscribe to receive free email updates: