Melalui Rembuk Stunting, Target 2024 Kepulauan Sangihe Zero Stunting

Melalui Rembuk Stunting, Target 2024 Kepulauan Sangihe Zero Stunting - Hallo sahabat Berita Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Melalui Rembuk Stunting, Target 2024 Kepulauan Sangihe Zero Stunting, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Melalui Rembuk Stunting, Target 2024 Kepulauan Sangihe Zero Stunting
link : Melalui Rembuk Stunting, Target 2024 Kepulauan Sangihe Zero Stunting

Baca juga


Melalui Rembuk Stunting, Target 2024 Kepulauan Sangihe Zero Stunting

Sangihe, Elnusanews - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe terus berupaya melakukan percepatan penurunan stunting di Bumi Tampuganglawo.Targetnya, pada tahun 2024 Kabupaten Kepulauan Sangihe zero stunting.

Salah satu langkah untuk memastikan pelaksanaan konvergensi stunting yang terintegrasi dan berjalan dengan baik, Pemkab Sangihe menggelar Rembuk Stunting Tahun 2023.

Rembuk Stunting yang digelar secara hybrid dibuka oleh Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe.dr Rinny Tamuntuan di Pendopo Rumjab bupati, Senin (17/4/2023).

Dalam sambutannya Pj Bupati.dr Rinny Tamuntuan menyampaikan,rembuk stunting merupakan hal yang sangat penting dan sebagai wujud kesadaran serta tanggung jawab kita bersama untuk membawa daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe menjadi daerah yang masyarakatnya yang sehat dan sejahtera, membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas merupakan syarat untuk membawa Indonesia maju pada tahun 2045.

 Namun penyiapan SDM unggul masih menghadapi banyak tantangan dan juga masih tingginya angka kasus stunting yang ada di Indonesia karena itu permasalahan nasional ini harus kita tangani bersama baik oleh pemerintah pusat pemerintah provinsi dan juga Pemerintah Kabupaten dan mengevaluasi kasus stunting  di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

"Menurut pengukuran hasil survei status gizi balita untuk tahun 2021 ada di angka 22,77% dan Tahun 2022 ada pada angka 18, 50% sesuai dengan data per Februari Tahun 2022 dan tentunya angka prevalensi stunting ini mengalami penurunan sebesar 2,6% sedangkan menurut pencatatan pada aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat untuk tahun 2021 ada pada angka 8,3% Februari 2022 pada angka 6,22% Agustus 2022 pada angka 4,2% dan Februari 2023 pada angka 3,27%."ucap Tamuntuan

Lanjut Tamuntuan, angka ini menunjukkan semakin ada penurunan kasus stunting di daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan penurunan angka prevalensi ini menunjukkan kinerja yang baik dari semua pemangku kepentingan dalam percepatan penurunan stunting di daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan untuk mendukung pencapaian target nasional di tahun 2024 yaitu sebesar 14% ke bawah.

"Tentunya Kabupaten Kepulauan Sangihe masih perlu kerja keras di mana kita menargetkan untuk prevalensi stunting tahun 2023 di angka 15,9% dan tahun 2024 13,5% mudah-mudahan kita berdoa bersama supaya hal ini bisa terwujud untuk Kabupaten Kepulauan Sangihe karena kita ketahui bersama juga penurunan stunting tentunya sudah banyak langkah-langkah intervensi yang dilakukan oleh pemerintah dan seluruh Stakeholder," ujar Tamuntuan.

Beberapa hal yang sudah kami lakukan untuk penanganan stunting yang mana disetiap desa juga kami mendirikan pos-pos gizi agar supaya masyarakat yang akan mengkonsultasikan hal mengenai gizi tentunya lebih mudah dan efisien, kemudian ada juga kegiatan yang sudah terlaksana dimana setiap hari Senin ada program yang namanya "Senin Ceria" jadi setiap hari Senin ada pemberian eee tablet tambah darah untuk ee asu stanting dan juga sudah ada komunikasi dengan pihak terkait melalui Pak Sekda.

Hal ini dilakukan supaya para kepala dinas yang ada di daerah ini khususnya untuk menangani kasus-kasus Stanting ini, mereka juga akan diberikan tanggung jawab

"Satu Kepala Dinas satu orang anak kasus Stunting, jadi ini yang menjadi perhatian kita supaya betul-betul di tahun 2024 kasus stunting sesuai dengan target prevalensi kita bisa tercapai pada angka 13,5% dan memang ini masih perlu kerja keras walaupun juga penanganan ini baik lewat anggaran Pusat Provinsi juga dan lewat Kabupaten Tentu juga ini bisa lewat anggaran dana desa," tegas Tamuntuan.

Kadis PMD juga sudah sangat memahami, jadi dimana untuk pengadaan pemberian makanan tambahan disetiap kegiatan Posyandu ini juga harus kita berikan dan setiap desa tentunya harus mengaktifkan kegiatan Posyandu dan juga bantuan lewat penggunaan dana desa yang harus betul-betul kita intervensi dengan baik. 

"Hal ini menjadi perhatian kita bersama karena beberapa hal tersebut tentunya msnggunakan anggaran yang cukup besar dari pemerintah pusat dan provinsi juga Kabupaten, demikian juga di dinas-dinas terkait dan Dinas Kesehatan juga tentunya menganggarkan untuk kegiatan-kegiatan didalam rangka penanganan kasus-kasus Stanting ini dan kalau sesuai dengan data yang ada sejak tahun 2021 ke Tahun 2022 berarti sudah menurun dengan Sudah terselesaikan 110 kasus tadi," ucap Pj Bupati.

"Jadi puji tuhan tentunya ini karena kerja keras kita bersama dan terkait dengan eee intervensi tentunya tidak menjadi perhatian pada sektor kesehatan ya tetapi juga untuk sektor-sektor," tutup Tamuntuan.

(Donny)



Demikianlah Artikel Melalui Rembuk Stunting, Target 2024 Kepulauan Sangihe Zero Stunting

Sekianlah artikel Melalui Rembuk Stunting, Target 2024 Kepulauan Sangihe Zero Stunting kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Melalui Rembuk Stunting, Target 2024 Kepulauan Sangihe Zero Stunting dengan alamat link https://kuberitai.blogspot.com/2023/04/melalui-rembuk-stunting-target-2024.html

Subscribe to receive free email updates: