Judul : Jelang Pengucapan Syukur, Minahasa Krisis Gas LPG 3 Kg, Siagian : Kuota Tak Berkurang, Diduga Ada Oknum Nakal
link : Jelang Pengucapan Syukur, Minahasa Krisis Gas LPG 3 Kg, Siagian : Kuota Tak Berkurang, Diduga Ada Oknum Nakal
Jelang Pengucapan Syukur, Minahasa Krisis Gas LPG 3 Kg, Siagian : Kuota Tak Berkurang, Diduga Ada Oknum Nakal
“terjadinya kelangkaan LPG bersubsidi di Minahasa, diindikasi ada oknum-oknum nakal yang sengaja menjual ke penampung dengan harga diatas HET. Sehingga stok untuk dipangkalan berkurang. Jika kita punya kewenangan untuk melakukan sidak di tempat-tempat usaha seperti rumah makan, pasti kita suda lalukan. Namun rana untuk melakukan sidak ada pada pihak kepolisian," tutur Siagian.
Ditambahkan Siagian, stok LPG 3 kg untuk Kabupaten Minahasa hingga kini tidak ada pengurangan.
“Bahkan untuk menghadapi pengucapan syukur Pemkab Minahasa telah berupaya meminta kepada pertamina agar bisa menambahkan stok.” Ujarnya
"Stok untuk di Minahasa sebenarnya tidak ada pengurangan, tapi masalahnya ada pada agen dan pangkalan. Karena diduga ada oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan sendiri dengan menjual ke warung-warung diatas HET. Kemudian pengecer menjual lagi ke warga dengan harga yang tinggi," pungkasnya semberi menambahakan bahwa pihaknya suda berupaya mencari solusi dengan menghubungi pihak pertamina agar bisa menambahkan kuota LPG 3 kg, namun hingga sekarang bulum ada jawaban pasti.
(Jonly bamz)
Demikianlah Artikel Jelang Pengucapan Syukur, Minahasa Krisis Gas LPG 3 Kg, Siagian : Kuota Tak Berkurang, Diduga Ada Oknum Nakal
Sekianlah artikel Jelang Pengucapan Syukur, Minahasa Krisis Gas LPG 3 Kg, Siagian : Kuota Tak Berkurang, Diduga Ada Oknum Nakal kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Jelang Pengucapan Syukur, Minahasa Krisis Gas LPG 3 Kg, Siagian : Kuota Tak Berkurang, Diduga Ada Oknum Nakal dengan alamat link https://kuberitai.blogspot.com/2018/07/jelang-pengucapan-syukur-minahasa.html