Soal Tambatan Perahu dan Kelurahan Kumuh, Ini Tanggapan Amir Liputo

Soal Tambatan Perahu dan Kelurahan Kumuh, Ini Tanggapan Amir Liputo - Hallo sahabat Berita Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Soal Tambatan Perahu dan Kelurahan Kumuh, Ini Tanggapan Amir Liputo, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Soal Tambatan Perahu dan Kelurahan Kumuh, Ini Tanggapan Amir Liputo
link : Soal Tambatan Perahu dan Kelurahan Kumuh, Ini Tanggapan Amir Liputo

Baca juga


Soal Tambatan Perahu dan Kelurahan Kumuh, Ini Tanggapan Amir Liputo

Foto : Hi Amir Liputo SH MH saat melaksanakan reses di Kelurahan Maasing
DEPROV,Elnusanews - Warga yang ada di Kelurahan Maasing, Kecamatan Tuminting, Kota Manado mengeluhkan tambatan perahu yang ada di bilangan Boulevard II. Pasalnya, proyek yang menjadi ranah kewenangan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Manado tersebut sampai sekarang tak kunjung direalisasikan.

"Saya mewakili masyarakat nelayan mengeluhkan tambatan perahu yang ada di wilayah Maasing, karena sebelum pembuatan jembatan Bobo sudah ada komplain dari masyarakat perihal tambatan perahu tersebut," ungkap salah satu warga Maasing yakni Albert Podung, saat anggota DPRD Sulut Hi Amir Liputo SH, MH melakukan reses III di kelurahan tersebut. Kamis (7/12) kemarin.

Menurut Podung, tambatan perahu yang ada sekarang sudah tidak bisa digunakan lagi, padahal sekarang sudah masuk bulan Desember.

"Sekarang tiang tersebut tidak ada gunanya, padahal sekarang sudah akhir Desember ini,  sudah ada angin ribut, jadi banyak perahu yang rusak, sehingga banyak perahu yang ditambat di tengah jalan,"paparnya.


Selain mengeluhkan soal tambatan perahu, warga lainnya mempertanyakan predikat kelurahan Maasing yang menjadi kelurahan kumuh menurut hasil kajian dari Tim Kotaku.

"Menurut informasi dari Tim Kotaku bahwa kelurahan Maasing itu dari 80 lebih kelurahan yang ada di Kota Manado termasuk adalah kelurahan yang kumuh. Jadi mohon kalau bisa   supaya julukan kelurahan kumuh itu tidak ada atau bisa di tekan sampai dengan angka 0 persen, bantuannya juga bisa di berikan ke Maasing," ujar Yayuk Niode.

Menanggapi dua keluhan dari masyarakat tersebut Liputo yang duduk sebagai Wakil ketua Komisi III DPRD Sulut yang membidangi langsung Pembangunan mengatakan soal pembangunan tambatan perahu di wilayah Maasing akan dikoordinasikan dengan pihak Pemkot Manado, karena itu menjadi domainnya pemkot.

Sementara soal julukan Maasing Kelurahan Kumuh, Politisi PKS ini mengatakan jika SK sudah ada penetapan bahwa kelurahan Maasing adalah kelurahan kumuh maka seharusnya bantuan pembangunan harus  dikucurkan ke Maasing


"Jika SK penetapannya sudah ada, maka harusnya bantuan dialirkan ke Maasing, namun demikian saya akan koordinasikan lagi dengan pak Walikota Manado terkait hal ini.

Dalam kegiatan reses tersebut, Liputo juga menyerahkan bantuan untuk pembangunan Masjid sebesar Rp 10 juta, pembagian kacamata gratis, serta makanan pendamping berupa biskuit untuk dibagikan kepada bayi dan ibu hamil. (RaKa)


Demikianlah Artikel Soal Tambatan Perahu dan Kelurahan Kumuh, Ini Tanggapan Amir Liputo

Sekianlah artikel Soal Tambatan Perahu dan Kelurahan Kumuh, Ini Tanggapan Amir Liputo kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Soal Tambatan Perahu dan Kelurahan Kumuh, Ini Tanggapan Amir Liputo dengan alamat link https://kuberitai.blogspot.com/2017/12/soal-tambatan-perahu-dan-kelurahan.html

Subscribe to receive free email updates: