Terbukti Pdt. Herman Socrates Sofyan Yoman Otak Kekacauan di Papua

Terbukti Pdt. Herman Socrates Sofyan Yoman Otak Kekacauan di Papua - Hallo sahabat Berita Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Terbukti Pdt. Herman Socrates Sofyan Yoman Otak Kekacauan di Papua, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Terbukti Pdt. Herman Socrates Sofyan Yoman Otak Kekacauan di Papua
link : Terbukti Pdt. Herman Socrates Sofyan Yoman Otak Kekacauan di Papua

Baca juga


Terbukti Pdt. Herman Socrates Sofyan Yoman Otak Kekacauan di Papua

Add caption
SIAPA YANG TIDAK KENAL PENDETA HERMAN SOCRATES SOFYAN YOMAN

Suarasagunews.- Socrates Sofyan Yoman adalah seorang pendeta dan aktivis atau pejuang Gerakan Separatis Papua di bidang politik (GSP/P). Ia aktif memperjuangkan kemerdekaan Papua. Pada 8 November 2004, dalam acara peringatan ulang tahun Universitas Cendrawasih, Jayapura, pernah menyampaikan makalah berjudul Pepera 1969 di Papua Barat Tidak Demokratis. Ia bersama Tom Beanal, Thaha Alhamid, Willy Mandowen, dan Terrianus Yoku juga pernah ke Amerika Serikat untuk melobi Kongres AS dan PBB agar sejarah Papua diluruskan dan diadakan referendum untuk menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua.

Baru-baru ini ia berkicau lagi di Media Sosial nyanyian merdunya terkait beberapa aktivis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyatakan Deklarasi  Anggota dan Simpatisan TPN/OPM KembaliKe Pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Distrik Tinggi Nambut, pada tanggal 01 Juli 2017.

Pembacaan sikap yang dibacakan oleh Yusko Kogoya Pertama, mereka setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan membela tanah air Indonesia serta mendukung pancasila sebagai ideologi Negara. Kedua, Menolak kelompok anti pembangunan yang mengatasnamakan perjuangan kemerdekaan Papua dan menjadi musuh bersama. Ketiga, lanjutnya menghentikan aksi-aksi bersenjata dan siap mendukung pembangunan di wilayah Puncak Jaya dan Keempat, bersedia mengajak seluruh saudara-saudara kami yang masih berada di hutan, agar segera turun dan kembali ke pangkuann NKRI dan terakhir kami meminta kepada aparat keamanan TNI-POLRI agar menjamin keamanan jika ada anggota TPN OPM yang kembali dan menyerahkan amunisi dan senjata api dengan sukarela.

Sepertinya Kelompok ULMWP yang di motori oleh Benny Wenda dan pendeta Socrates Sofyan Yoman tidak menerima kenyataannya, sampai membuat isu adanya kelompok OPM binaan aparat keamanan, dengan menuduh aparat sengaja memelihara mereka untuk wilayah konflik.

Isu ini sengaja dilontarkan oleh Pdt. Herman Socrates Sofyan Yoman untuk menepik kesadaran para pejuang TPN-OPM yang sudah bosan hidup dihutan dan bosan mendengar lagu pengantar tidur dari ULMWP yang selalu mengatakan kalau ULMWP sudah diterima di MSG dan Kemerdekaan Papua Barat sudah masuk dalam agenda pembahasan PBB.

Hal inilah yang membuat 14 orang simpatisan TPN-OPM sadar dan menyatakan kembali ke pangkuan NKRI.

Seperti kata Terinus Enumbi yang pernah menjadi Komandan Pleton Operasi TPN-OPM mengatakan ULMWP hanya memberikan janji-janji palsu kepada rakyat papua, sampai saat ini tidak ada pembahasan Papua Merdeka di MSG, PIF, APC dan PBB, “saya sadari bahwa orang papua sekarang sudah semakin cerdas dan kreatif mengawal pembangunan di Tanah Papua, seperti yang kita lihat saat ini pemerintah dengan semangat membangun pendidikan untuk orang-orang papua di Puncak Jaya,” kata Terinus Enumbi.

Sementara itu kata Melodi Enumbi yang pernah menjabat sebagi Komandan Pleton TPN OPM mengatakan ULMWP bukanlah lembaga yang mewakili rakyat Papua, dibentuk karena kepentingan politik tertentu, seperti Benny Wenda yang menikmati kehidupan dibawah penderitaan rakyat Papua di tanahnya sendiri, hanya kelompok kecil yang berada di luar negeri yang mendukungnya, “kalau mau berjuang, berjuanglah dari dalam, dari tanah papua sendiri, selama ini kami berjuang dihutan, berjuang tanpa menyusahkan masyarakat papua, kami makan tidur di hutan, tidak seperti mereka yang ada di luar negeri, makan dan tidur enak, namun rakyatnya sendiri menderita mencari dana sumbangan untuk menghidupi mereka di luar negeri,” Sebelum mengakhiri pernyataannya Melodi Enumbi menegaskan Solusi Papua hanya satu yaitu ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Tanah Papua. [JOHN KOGOYA]


Demikianlah Artikel Terbukti Pdt. Herman Socrates Sofyan Yoman Otak Kekacauan di Papua

Sekianlah artikel Terbukti Pdt. Herman Socrates Sofyan Yoman Otak Kekacauan di Papua kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Terbukti Pdt. Herman Socrates Sofyan Yoman Otak Kekacauan di Papua dengan alamat link https://kuberitai.blogspot.com/2017/07/terbukti-pdt-herman-socrates-sofyan.html

Subscribe to receive free email updates: