Banjir Garut, Diduga Dipicu Pembalakan Liar

Banjir Garut, Diduga Dipicu Pembalakan Liar - Hallo sahabat Berita Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Banjir Garut, Diduga Dipicu Pembalakan Liar, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Banjir Garut, Diduga Dipicu Pembalakan Liar
link : Banjir Garut, Diduga Dipicu Pembalakan Liar

Baca juga


Banjir Garut, Diduga Dipicu Pembalakan Liar

Banjir Garut, Diduga Dipicu Pembalakan Liar
DAMPAK KERUSAKAN : Foto udara dampak kerusakan kawasan yang terkena banjir bandang aliran Sungai Ciamanuk di Kampung Cimacan, Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (22/9). (SM/Antara)

BANDUNG – Banjir bandang di Garut, Jawa Barat pada Selasa (20/9) malam hingga Rabu (21/9) dini hari diduga kuat turut dipicu pembalakan liar (illegal logging) hutan di wilayah hulu Sungai Cimanuk.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar tak membantah hal itu. "Saya tidak memungkiri terjadi illegal logging, karena terjadi di mana-mana. Itu sudah puluhan tahun terjadi dan sekarang sedang kita beresi," katanya kepada pers di Komisi III DPR, Kamis (22/9).

Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan siapa pelaku perambahan hutan di Garut. Kementerian LHK tengah mengecek di lapangan untuk memastikan penyebab banjir bandang. Di Garut, ada kawasan konservasi dan hutan lindung yang dikelola Balai Konservasi Kementerian LHK.

Selain pembalakan liar, aktivitas masyarakat yang tak mengindahkan konservasi lahan diduga turut berkontribusi dalam bencana itu. "Bisa saja sebabnya dari sini (hutan negara yang dibabat), bisa juga dari lahan masyarakat," ujar Siti Nurbaya. Sementara itu, tim SAR gabungan terus mencari korban hilang.

"Jumlah korban meninggal 26 orang, tiga di antaranya masih diidentifikasi, sedangkan yang hilang 20 orang," kata Kepala BPBD Jabar Haryadi Wargadibrata. Pencarian dipusatkan di tiga lokasi, yakni Lapangan Paris, Cimacan, dan alur Sungai Cimanuk hingga Wado, Kabupaten Sumedang. Basarnas menurunkan kendaraan amfibi.

Hujan dan kerumunan warga mengahmbat proses pencarian. Pemerintah pusat juga turun tangan. Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduli dan Mensos Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi. Hasil kunjungan tersebut, warga penghuni 380 rumah yang luluh lantak diterjang banjir dijanjikan memperoleh hunian tetap.

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat dan Pemkab Garut akan berkoordinasi untuk menentukan lokasi pembangunan rumah baru. "Isi hunian itu nanti dari Kemensos," kata Khofifah. Sebelum rumah itu rampung, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan hunian sementara dengan skema pemberian uang sewa.

Khofifah juga meminta Pemkab secepatnya mendata korban. Ini berkaitan dengan santunan Kemensos, berupa bantuan santunan kematian (BSK) sebesar Rp 15 juta untuk ahli waris korban meninggal dan Rp 900 ribu per jiwa. Khofifah menjamin logistik bagi para korban. Pihaknya mempunyai cadangan beras 100 ton yang siap diserahkan.

Jika kurang, Pemprov Jabar bisa mengajukan tambahan sehingga total menjadi dua kali lipat. Teten Masduki mengatakan, Presiden Joko Widodo memberi bantuan Rp 1,3 miliar. Menurut dia, warga harus segera direlokasi agar tidak terlalu lama tinggal di pengungsian.

Pulihkan Listrik

Kemarin, petugas gabungan terus membersihkan area terdampak banjir. Puing-puing diangkut. PLN berupaya memulihkan aliran listrik. Setidaknya enam gardu, empat tiang tegangan menengah (TTM), dan 25 tiang tegangan rendah (TTR) roboh tergerus banjir. "Kami berhasil menormalkan gardu, TTM, dan 24 TTR.

Tinggal satu TTR yang belum normal, yang melayani 300 pelanggan," kata Jubir PLN Agung Murdifi. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi mengatakan, pihaknya fokus pada penanganan darurat seperti penyediaan pengungsian dan air bersih, selain perbaikan tanggul yang jebol.

Kementerian PUPR mengerahkan tujuh mobil tangki, 17 hidran umum, 20 toilet bongkar pasang, truk tinja, dan 200 jerigen air ke lokasi pengungsian. Rumah susun lima lantai di Desa Mangku Rakyat siap menjadi lokasi pengungsian. Sekitar 30 keluarga sudah mengungsi ke tempat itu. (sm,dtc)



Demikianlah Artikel Banjir Garut, Diduga Dipicu Pembalakan Liar

Sekianlah artikel Banjir Garut, Diduga Dipicu Pembalakan Liar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Banjir Garut, Diduga Dipicu Pembalakan Liar dengan alamat link https://kuberitai.blogspot.com/2016/09/banjir-garut-diduga-dipicu-pembalakan.html

Subscribe to receive free email updates: